STT Amanat Agung Repository

Langit dan Bumi Baru: Sebuah studi Intertekstual

Show simple item record

dc.provenance Jakarta
dc.contributor.advisor Jonly Joihin
dc.contributor.author Grace Magdalena Tjandara
dc.date.accessioned 2022-12-07T03:47:18Z
dc.date.available 2022-12-07T03:47:18Z
dc.date.issued 2019-08-05
dc.identifier.uri https://repository.sttaa.ac.id/xmlui/handle/123456789/114
dc.description.abstract Tesis ini membahas tentang janji langit dan bumi baru dalam Yesaya 65:17 dan 66:22 serta penggunaannya dalam 2 Petrus 3:13 dan Wahyu 21:1. Tesis ini juga meneliti kata “baru” dalam frasa “langit dan bumi baru,” yang ada dalam keempat ayat tersebut. Langit dan bumi baru di dalam frasa ini adalah langit dan bumi yang diperbarui, bukan langit dan bumi yang benar-benar baru. Pemahaman tentang pembaruan semesta ini sama antara Yesaya 65:17; 66:22; 2 Petrus 3:13 dan Wahyu 21:1. Kesamaan pemahaman tentang pembaruan ini juga ditemukan dalam tulisan-tulisan Yudaisme dan Perjanjian Baru. Kata “kebenaran” dalam 2 Petrus 3:13 berarti orang-orang benar yang percaya kepada Kristus. Kata “laut” dalam Wahyu 21:1 berarti tatanan dunia yang baru di mana tidak ada lagi kematian, ratap tangis dan dukacita. Kata “kebenaran” dalam 2 Petrus 3:13 dan kata “laut” dalam Wahyu 21:1 mendukung pemahaman pembaruan semesta. Kondisi yang digambarkan dalam Yesaya 65 dan 66, digambarkan sama dalam 2 Petrus 3 dan Wahyu 21:1-22:5. Petrus dan Yohanes memakai janji dalam Yesaya 65:17 dan 66:22 untuk menasihati dan menghibur para pembaca surat mereka. Petrus dan Yohanes memaknai bahwa janji tersebut akan digenapi pada akhir zaman.
dc.publisher STT Amanat Agung
dc.subject.classification Intertekstual
dc.title Langit dan Bumi Baru: Sebuah studi Intertekstual
dc.type Thesis


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

  • Tesis
    Tesis Mahasiswa STT Amanat Agung (Graduate theses by STTAA students)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account