dc.description.abstract |
Premis dari penelitian ini adalah adanya hubungan yang erat antara pengunaan simbolisme dengan natur tujuan Injil Keempat yakni antara simbolisme dengan kristologi dan motif iman sebagai salah satu aspek penting dalam soteriologi. Meskipun banyak sarjana Yohanes sepakat bahwa natur dari simbolisme Yohanes adalah kristologi, tetapi hasil penelitian terhadap fungsinya beragam. Beberapa di antaranya menyandingkan kristologi sebagai natur dari simbolisme Yohanes dengan fungsi kemuridan, spritualitas, eskatologi, eklesiologi, dan pneumatologi. Belum ada yang merelasikan dengan fungsinya yang soteriologis, yang dalam arti tertentu, meski ada penelitian yang merelasikan simbolisme dengan motif iman sebagai salah satu aspek utama dari soteriologi tetapi penekanannya diarahkan kepada aspek hidup dalam iman (life of faith) bukan kepada aspek datang beriman (believing). Penelitian naratif yang dilakukan terhadap Yohanes 9:1-10:21 menunjukkan bahwa simbolisme yang ada di dalamnya, selaras dengan tujuan Injil Keempat, selain bersifat kristologis, juga berfungsi soteriologis, yaitu menuntun pembaca untuk datang beriman kepada Yesus dan memiliki aspek evangelisasi. Simbol terang yang ada di dalam narasi penyembuhan orang buta (Yoh. 9:1-41) dan simbol gembala yang ada di dalam wacana gembala yang baik (Yoh. 10:1-21) berperan menyingkapkan Yesus dan menggugah pembaca untuk beriman kepada-Nya. |
|