dc.description.abstract |
Di antara sekian banyak teolog Kristen, John Calvin dianggap sebagai tokoh yang paling berpengaruh dalam mengajarkan doktrin providensia Allah kepada umat Kristen. Dunia Barat sangat akrab dengan ajaran providensia Calvin, baik di dalam Gereja maupun pembelajaran pribadi para teolog. Meskipun pandangan Calvin ini sangat berpengaruh dan mendapat banyak apresiasi di jamannya, pandangan ini juga menuai banyak kritik, terutama dari kaum free will theism. Mereka menuduh pandangan Calvin sebagai pandangan determinisme yang menuntun pada fatalisme. Mereka juga menolak ajaran Calvin bahwa Allah menentukan segala sesuatu, yang mengakibatkan manusia kehilangan kehendak babas, dan mengakibatkan Allah menjadi satu-satunya penyebab kejahatan. Mereka juga mengkritik bahwa ajaran providensia Calvin kurang Trinitaris. Yang terutama, mereka menolak sosok Allah yang ditawarkan oleh ajaran providensia Calvin, yaitu sosok Allah yang otoriter dan sulit dikasihi. Banyaknya kritik yang datang menimbulkan pertanyaan, apakah doktrin providensia Calvin masih dapat dipertahankan di jaman modem ini. Dengan latar belakang ini, penulis mencoba mengelaborasi pandangan Calvin mengenai providensia Allah, kritik-kritik kontemporer yang menyertainya, serta memberikan tanggapan terhadap kritik-kritik tersebut. Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa pandangan John Calvin mengenai doktrin providensia Allah masih dapat dipertahankan di jaman modem ini, meskipun terdapat beberapa modifikasi dari teolog masa kini yang perlu dipertimbangkan untuk menjawab berbagai kritik kontemporer seputar doktrin providensia Allah menurut John Calvin. |
|