dc.description.abstract |
Skripsi ini membahas tentang pembentukan spiritualitas orang percaya melalui latihan rohani dalam spiritualitas Ignatius Loyola. Orang percaya mulai menarik agama ke dalam dirinya. Disadari atau tidak, hal ini mulai membuat orang percaya perlahan namun pasti mulai berdialog dengan diri sendiri, menjadikan diri sebagai tuan dan Tuhan dalam hidupnya, dan memuliakan diri sendiri. Akibatnya spiritual yang terbentuk menjadi sangat berpusat kepada diri sendiri dan tidak lagl berpusat kepada Allah. Secara khusus tulisan ini akan melihat teologi dan spiritualitas Ignatius Loyola yang sangat Kristosentris, yang terekam dalam spiritual exercises. Ignatius Loyola hadir di saat kehidupan orang percaya jatuh ke dalam kehidupan yang erotis, materialis, komersialis, dan individualis, yang menyuarakan spiritualitas yang berpusat pada diri sendiri. Inilah yang coba diperangi oleh Ignatius melalui spiritual exercises-nya, suatu latihan rohani yang mengajak orang percaya kembali berdialog dengan Allah melalui kehidupan Kristus, yang melibatkan semua kekuatan dari pribadi seseorang yang terkait dengan memori, imajinasi, hati, kehendak, dan pikiran sehat. Spiritual exercises mengajak orang percaya kembali ke dalam pembentukan spiritual yang berpusat kepada Allah, hidup sesuai dengan identitas sebagai pengikut Kristus yang terekspresi di dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu penting sekali untuk kembali kepada pembentukan spiritual yang berpusat hanya kepada Allah, salah satunya melalui sarana spiritual exercises dalam spiritualitas Ignatius Loyola, sehingga orang percaya dapat hidup di dunia tetapi tidak sama dengan dunia. hidup tidak terikat dengan dunia, namun berkarya bagi dunia. |
|