dc.description.abstract |
Kemarahan adalah suatu naluri atau daya dasar, sifat alamiah, dan emosi yang ada pada setiap makhluk di dalam dunia ini. Seperti yang dikatakan oleh Jones, Anger is a universal problem, prevalent in every culture, experienced by every generation. Semua orang dari berbagai usia, budaya, status sosial dan ekonomi tentu pernah mengalami kemarahan, tidak terkecuali pemimpin rhhani; Pendeta atau Penginjil. Dengan demikian, tepatlah konklusi yang dipaparkan Jones mengenai kemarahan bahwa "tidak ada orang yang terbebas dari kehadirannya atau kebal terhadapnya." Namun pada umumnya, banyak orang justru menghindari bahkan menyangkali ketika mereka mengalami kemarahan. Hal ini disebabkan oleh karena banyak orang cenderung menilai emosi kemarahan sebagai emosi yang buruk dan berdosa. Penulis sendiri berpendapat bahwa tentunya pandangan seperti ini tidak mewakili keseluruhan konsep Alkitabiah mengenai kemarahan, karena emosi kemarahan merupakan anugerah dari Allah kepada manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Di dalam Kej 1:31, ketika Allah telah menyelesaikan semua yang diciptakan-Nya, dikatakan "Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam." Lester berpendapat bahwa "everything has to include the visceral, affective, emotional aspects of our existence as embodied creatures. " |
|