Strategi Pembinaan Remaja di Gereja Sesuai dengan Kebutuhan dan Tahap Pertumbuhan Iman

Lusiana

dc.provenance	Jakarta
dc.contributor.advisor	Dedy Sutendy
dc.contributor.author	Lusiana
dc.date.accessioned	2022-12-07T03:53:23Z
dc.date.available	2022-12-07T03:53:23Z
dc.date.issued	2005-11-29
dc.identifier.uri	https://repository.sttaa.ac.id/xmlui/handle/123456789/230
dc.description	Masa remaja (adolescence) yakni usia 12 - 16 tahun merupakan masa dimana seseorang mengalami pertumbuhan baik secara fisik, intelektual, emosional, sosial maupun spiritual (iman). Secara fisik, remaja mengalami perubahan baik dalam ukuran tinggi maupun berat badan, organ seksual dan juga perubahan suara. Dalam hal intelektual, remaja memiliki kemampuan untuk berpikir abstrak, misalnya; pemahaman konsep bahwa Allah adalah kasih. Secara emosional, kehidupan remaja sangat dipengaruhi oleh mood yang naik turun dan perasaan yang berubah-ubah. Dalam hal kehidupan sosial, masa ini merupakan masa pembentukan identitas, pertanyaan-pertanyaan mengenai "Siapa saya? Apakah saya cukup berharga? Apakah orang lain menyukai saya? Akan menjadi apakah saya kelak?" menjadi pertanyaan-pertanyaan yang digumulkan oleh remaja. Meskipun terkesan bahwa pertanyaan-pertanyaan ini bersifat egosentris, namun hal ini sangat berdampak pada interaksi remaja dengan lingkungannya, dimana penilaian dari kelompok menjadi standar penilaian atas perilaku remaja.
dc.publisher	STT Amanat Agung
dc.subject	Pembinaan Remaja
dc.subject	Gereja
dc.subject	Pertumbuhan Iman
dc.title	Strategi Pembinaan Remaja di Gereja Sesuai dengan Kebutuhan dan Tahap Pertumbuhan Iman
dc.type	Skripsi