Menyibak Faham Pluralisme Agama dan tantangannya bagi Gereja

Sudarto

dc.provenance	Jakarta
dc.contributor.advisor	Lotnatigor Sihombing
dc.contributor.author	Sudarto
dc.date.accessioned	2022-12-07T03:53:24Z
dc.date.available	2022-12-07T03:53:24Z
dc.date.issued	2003-09-03
dc.identifier.uri	https://repository.sttaa.ac.id/xmlui/handle/123456789/244
dc.description	Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa. Karena begitu banyaknya sehingga memiliki banyak perbedaan baik budaya, sosial, pola dan gaya hidup, bahasa, serta faham yang berbeda beda. Sebagai negara kepulauan Indonesia memiliki beribu-ribu pulau yang terhampar luas dari Sabang ujung pulau Sumatra sampai Merauke di Irian Jaya. Banyaknya pulau yang terhampar luas di seluruh wilayah Republik Indonesia telah membentuk masyarakat yang pluralis, termasuk keyakinan mereka terhadap agama. Di Indonesia sampai tahun 2003 telah tercatat sedikitnya 6 agama resmi seperti Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu, belum lagi kepercayaan atau agama yang tidak resmi seperti Mormon, agama-agama suku, dan Sai Baba yang menerima anggota dari berbagai macam agama resmi yang bercorak Pluralisme. Pluralitas agama yang ada di Indonesia adalah fakta yang jelas nampak dan pluralitas agama yang ada merupakan salah satu budaya yang tumbuh di negeri ini. Melihat begitu besarnya animo masyarakat terhadap keagamaan di Indonesia ternyata ada satu sisi yang jika kita perhatikan lebih kepada mencari sesuatu yang dianggap menguntungkan bagi dirinya. Animo seperti ini telah bertumbuh pesat di dalam lingkungan masyarakat Indonesia yang memiliki latar belakang sinkretisme yaitu setiap usaha untuk mendamaikan atau bahkan mencampurkan prinsip atau praktek yang berbeda atau bahkan yang sebenamya tak terdamaikan.
dc.publisher	STT Amanat Agung
dc.subject	Faham Pluralisme
dc.subject	Agama
dc.subject	Gereja
dc.title	Menyibak Faham Pluralisme Agama dan tantangannya bagi Gereja
dc.type	Skripsi