dc.description.abstract |
Manusia adalah makhluk individu, namun sekaligus juga makhluk sosial. Secara kodrati, maka manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan interaksi dengan sesamanya. Dalam kehidupan interaksinya maka manusia tentu acap kali perlu mengambil sikap dan melakukan tindakan-tindakannya. Segala sikap dan tindakan seseorang akan mempunyai dampak atau pengaruh. Pengaruh tersebut dapat membangun dan menjadi berkat bagi orang lain, atau sebaliknya, menjadi batu sandungan bagi orang lain. Tentu saja setiap orang yang normal tentu ingin membangun dan menjadi berkat bagi orang lain. Akan tetapi, bila kita mencermati perilaku kehidupan manusia, maka acap kali kita jumpai Justru hal yang sebaliknya. Banyak terjadi kesalahpahaman dan perselisihan antar umat manusia, bahkan kejahatan tenis merajalela. Orang-orang yang dianggap sebagai orang yang dituakan atau dihormati dan seharusnya dapat menjadi teladan atau panutan justru melakukan hal-hal yang tidak benar. Para pejabat pemerintahan yang seharusnya mengupayakan kebaikan bagi seluruh bangsa, namun kebanyakan dari antara mereka justru sebagai perongrong rakyat. Bahkan ada pula dari kalangan pemimpin agama yang mengajak umatnya untuk jelas-jelas melakukan tindakan yang anarkis. Oleh sebab itu, semakin banyak orang yang tidak bersikap atau berkelakuan yang dapat membangun atau menjadi berkat bagi orang lain, namun sebaliknya mereka justru menjadi batu sandungan dan membuat orang lain jadi menderita. |
|