dc.description.abstract |
Skripsi ini merupakan kajian terhadap pandangan John H. Walton mengenai pembacaan Kejadian 1 dalam terang studi komparatif untuk mencari persamaan pemikiran dalam masyarakat Timur Dekat Kuno. Berpijak dari sana, Walton mendapati bahwa Kejadian 1 sebaiknya dipahami dalam terang cognitive environment TDK. Walton, melalui pendekatan tersebut, menelurkan konsep ontologi fungsional yang menepikan materi di dalam narasi penciptaan Kejadian 1. Hasilnya adalah Sabat di Kejadian 1 memiliki peran krusial dalam teori ontologi fungsional yang menampilkan Allah mendiami kuil kosmis-Nya. Bagi Walton, ini berarti realitas eksistensi material tidak menjadi penting dalam pemikiran bangsa Israel. Kajian ini perlu dilakukan mengingat kepentingan eksistensi material dalam Kejadian 1. Secara khusus, pemahaman Sabat di Kejadian 1 disoroti dan diimplikasikan terhadap ide ontologi fungsional. Alhasil, ada beberapa poin yang didapatkan melalui kajian ini. Pertama, pentingnya supremasi Yahweh bagi Israel di abad ke-6 SM yang berada di bawah kekuasaan imperium. Kedua, Sabat di Kejadian 1 memiliki dimensi material dan historis. Ketiga, ontologi penciptaan bangsa Israel tidak memisahkan materi dan fungsi. Dengan demikian, melalui penyelisikan Sabat di Kejadian 1, dapat disimpulkan bahwa realitas eksistensi material dan fungsi tidak dapat dilepaskan dari pemikiran bangsa Israel. |
|