dc.description |
Drama musikal "The King" mengangkat tokoh Raja Herodes sebagai figur utama. Dia adalah raja yang lalim, haus akan kuasa dan ambisius mempertahankan kekuasaannya. Raja ini semakin tua semakin paranoid kehilangan takhtanya. Digambarkan dalam drama ini dia sudah semakin tua, dan pada masa tuanya dia semakin gelisah dan mendengar begitu banyak suara-suara di dalam kepalanya. Suara-suara tersebut digambarkan dengan sekelompok orang yang berdialog, berbicara dan bernyanyi di sepanjang drama ini yang memperlihatkan bagaimana suara-suara itu berbunyi terus di kepalanya, mengingatkan keberadaannya, dan terus membuat dia semakin gelisah. Herodes adalah cerminan manusia yang senang dengan kuasa dan kedudukan. Hatinya yang keras membuat dia tidak sanggup meresponi berita kelahiran Kristus dengan benar. Dia bahkan khawatirdan gelisah bahwa ada seseorang yang lebih berkuasa dari dirinya yang disebut sebagai "Raja". Kegelisahan mencapai puncaknya ketika sekelompok orang Majus mencarl Raja yang baru saja lahir menurut perhitungan keilmuan mereka. Herodes panik dan memerintahkan pembunuhan masal atas bayi-bayi di seluruh Betlehem.
Agar Anda dapat menyajikan drama musikai ini dengan baik, maka ada beberapa halyang perluAnda ketahui dan persiapkan dengan baik. Kisah Herodes tua yang paranoid ini disajikan dalam iscene saja. Tidak ada perpin dahan scene atau perubahan panggung, karena fokusyang ingin ditonjolkan adalah Herodes maka setting panggung tidak memerlukan banyak perlengkapan kecuali layar latar kain hitam polos. Kelorhpok suara-suara terdiri dari 15-20 orang yang menggunakan kostum hitam dan make up wajah pantomim dengan berbagai karakter: sedih, senang, sombong, takut, dan lain-lain yang menunjukkan isi hati Herodes. Kostum kelompok suara yang hitam dengan backdrop panggung yang juga serba hitam akan membuat wajah-wajah dengan makeup pantomim menjadijelas. Selama. drama musikai ini, Herodes tidak membuat kontak mata dengan kelompok suara walaupun terjadi banyak dialog antara Herodes dengan kelompok suara, karena sesungguhnya Herodes sedang berbicara dengan dirinya sendiri. Gejolak, kegelisahan, dan ketakutan Herodes akan banyak diperllhatkan sebagai cerminan manusia yang dikuasai oIeh hawa nafsunya sendiri. |
en_US |