Description:
Penderitaan sering kali melahirkan serangkaian tanya; Di mana Allah? Absenkah Allah untuk umat-Nya? Mengapa Allah membiarkan umat pilihan-Nya sengsara? Sesungguhnya, itupulalah yang dialami pemazmur. Bisa dikatakan pula bahwa pemazmur seakan menjadi wakil dari umat manusia yang sedang diterpa duka. Karena itu, percakapan kata-kata atau kalimat puitis terhadap Mazmur Ratapan perlu memperhatikan karakteristik puisi Ibrani (kesejajaran dan bahasa gambaran), perasaan pemazmur, keluhannya, pengenalan pemazmur tentang Allah, dan perumbahan suasa teks (mood).