Description:
Cerita atau kisah adalah medium yang sangat efektif untuk membuat orang yang mendengarkannya dapat menemukan makna untuk dirinya sendiri. Kekuatan cerita ada pada karakter, alur, dan konflik yang dibangun untuk membawa kita bergerak dari sekadar melihat dan mengamati peristiwa sampai menjadi sesuatu yang personal di dalam diri. Lewat cerita, kita mengidentifikasi diri dan pengalaman pribadi dengan karakter dan peristiwa yang kemudian menolong kita melihatnya dengan cara yang baru. Tuhan Yesus dalam mengajar, menggunakan banyak cara atau medium, salah satu yang paling kuat adalah lewat cerita atau kisah. Buku drama musikal yang ada pada tangan Anda ini kisahnya diambil dari salah satu kisah terbesar yang dituturkan oleh Tuhan Yesus sendiri di Lukas 15.11 24. Kisah anak yang hilang selalu menjadi kisah yang menarik untuk dituturkan kembali walaupun telah berkali-kali kita dengar dan kita lihat dalam berbagai bentuk seni maupun khotbah Kisah ini membuat kita bercermin pada karakter anak yang hilang, atau pun karakter lainnya. Namun karakter yang paling kuat dalam kisah ini adalah Bapa. Dia adalah pribadi yang memiliki kasih yang besar. Kasih sang Bapa cukup besar untuk memberikan ruang kepada anak bungsu itu untuk mengikuti kata hatinya. Dengan memberikan ruang kepada anak-Nya, sang Bapa harus mengalami duka yang mendalam, karena anak-Nya pergi meninggalkan diri-Nya setelah meminta harta bagiannya. Meminta harta pembagian pada saat orang tua masih hidup adalah suatu penghinaan dan penolakan kepada orang tua. Anak bungsu ini menginginkan harta Bapanya tetapi tidak menginginkan hidup bersamanya. la memilih untuk pergi meninggalkan Bapanya. Tetapi karena kasih yang besar, sebelum anak bungsu ini pergi, Bapa memberikan janji-Nya bahwa ia akan selalu menunggu anak bungsu-Nya pulang kembali ke rumah mereka. Drama musikal ini berjudul "The Promise" karena kekuatan dari alur cerita ini adalah pada "janji" yang dibuat oleh Bapa: Janji ini diberikan kepada anak yang sebenarnya tidak layak menerimanya karena dia pun sudah mengingkari Bapanya sendiri, Anak bungsu menerima janji itu, walaupun pada saat ia pergi menjauh dari Bapa, dia lebih berharap kepada janji yang diberikan oleh kenikmatan dunia. Tetapi ketika apa yang dijanjikan oleh dunia tidak terwujud, dan anak bungsu kehilangan semua yang dimilikinya, dia teringat akan janji Bapanya. Janji Bapa sangat kuat bahkan dalam keterpurukan anak bungsu itu, janji Bapa muncul kembali dalam ingatannya. Janji itu akhirnya membawa anak bungsu kembali pulang. Bapa yang memegang janjinya, menyambut anak bungsu kembali pulang dengan sukacita. Kisah "The Promise" menunjukkan betapa kontrasnya janji yang diberikan manusia dan dunia, dengan "janji" yang Bapa berikan. Janji Bapa lahir dari kasih yang besar dan tidak terbatas. Janji itu yang membuat manusia dapat menemukan kembali jalan pulangnya. Kisah ini dapat Anda sajikan dalam berbagai peristiwa gerejawi sebagai salah satu mata rantai ibadah. Anda dapat menempatkannya sebelumn atau sesudah khotbah, sesuai dengan alur liturgi yang telah ditetapkan. Bentuk seni yang melibatkan drama, lagu, dan koreografi akan menjadi bentuk seni yang kuat dalam menyampaikan pesan kepada jemaat. Oleh karena itu, berlatihlah sedemikian rupa supaya ketika Anda membawakan drama musikal ini, jemaat juga dapat merasakan betapa besar dan kuatnya kasih Bapa yang menerima kembali anak- Nya pulang.