dc.description.abstract |
Tesis ini mengimplementasikan pendekatan Reflective Engagement dalam upaya pengembangan potensi spiritual anak usia 10-12 tahun dengan model relasional setara dalam konteks pelayanan SM di GKY Cimone. Premis dari penelitian ini adalah bahwa setiap anak memiliki sense of spirituality dalam dirinya berupa kesadaran relasional dengan Tuhan, diri sendiri, benda benda, dan sesama. Potensi spiritual dalam diri anak ini harus dikembangkan secara maksimal sejak anak berusia dini. Dalam upaya pengembangan potensi spiritualitas anak, posisi anak tidak berada di bawah orang dewasa melainkan setara. Formasi spiritual anak dengan gaya ini disebut “model relasional setara,” di mana peran orang dewasa adalah sebagai pendamping yang memfasilitasi anak agar menyadari potensi spiritual dalam dirinya, dan peka saat anak mengungkapkannya lalu menanggapi hal itu dengan tepat dan kreatif. Metode yang tepat dalam upaya pengembangan spiritualitas anak dengan model relasional setara ini adalah pendekatan Reflective Engagement yang berbasis filosofi pendidikan Montessori dengan menjadikan anak sebagai pusat edukasi religius. Pendekatan Reflective Engagement ini telah diimplementasikan dalam praktik mengajar Alkitab kepada anak SM GKY Cimone. Hasil penelitian lapangan menunjukkan bahwa pendekatan Reflective Engagement ini berhasil diterapkan dalam upaya pengembangan potensi spiritual anak usia 10-12 tahun di SM GKY Cimone. Jika pendekatan Reflective Engagement ini dipakai dan diimplementasikan dalam upaya pengembangan potensi spiritualitas anak, akan muncul generasi yang matang secara spiritual dengan terbiasa berpikir kritis dan merenungkan atau berefleksi tentang segala sesuatu dalam kerangka spiritual, dalam kaitan kesadaran relasionalnya dengan Tuhan, sesama, benda-benda, dan diri sendiri. |
|