dc.description |
Raymond Brown melukiskan teks Yohanes 1:1-18 sebagai ‘mutiara’ Injil Yohanes, sementara Injil Yohanes sendiri adalah mutiara mahal di antara kitab-kitab Perjanjian Baru. Prolog sebagai mutiara Injil Yohanes memuat pesan kristologi yakni Yesus Logos. Prolog, menurut Brown, berbicara tentang Logos bersama Allah (ayat 1-2), Logos pencipta (ayat 3-5), karya inkarnasi Logos di dunia (ayat 10-12b) dan persekutuan Logos dan jemaat (ayat 14, 16). Bahkan Brown menegaskan ayat 11-12 adalah ringkasan Injil Yohanes dengan ayat 11 meringkas Yohanes 1-12 yang menceritakan Yesus datang kepada bangsa-Nya melalui pelayanan di Galilea dan Yerusalem tetapi bangsa-Nya tidak menerima-Nya dan ayat 12 meringkas Yohanes 13-20 tentang firman Yesus kepada mereka yang menerima-Nya dan menjadikan mereka anak-anak Allah. Brown berpendapat bahwa: Pertama, adanya kaitan erat antara prolog dan bagian Injil Yohanes lainnya dan, kedua, kristologis sebagai pesan prolog. Tulisan ini hendak menelisik pandangan Brown tersebut. Pertanyaannya adalah: Apakah pandangan Brown, khususnya kristologi adalah pesan sentral Prolog, bertahan terhadap penggunaan penelitian baru seperti penelitian naratif? Benarkah kristologi adalah tema sentral prolog? Penelitian tentang teks 1:1-18 yang sering disebut sebagai prolog sudah banyak dilakukan. Literatur tentang prolog relatif besar. Telaah teks prolog dari aspek teologis, historis bahkan literer telah banyak diberikan para ahli untuk memahami dan menguak pesan terkandung dalam prolog. Meski demikian, kandungan motif iman dalam prolog (1:7, 12) kurang mendapat perhatian bahkan cenderung terabaikan oleh para ahli Injil Yohanes. Kelihatannya para ahli lebih memfokuskan perhatian pada motif kristologi dan kurang peduli terhadap motif iman di dalam prolog. Pengembangan motif percaya bersama dengan motif kristologi tidak hanya merupakan tujuan teologis Injil Yohanes (20:31) secara keseluruhan juga menjadi fokus rangkaian struktural rapi dan indah prolog Injil Yohanes. Tiga karakter historis disebut dalam prolog semuanya terkait dengan motif iman. Multifaset aspek iman dengan ringkas diperkenalkan dalam prolog untuk mempersiapkan dan membimbing pembaca bayangan (implied reader) memasuki dunia narasi Injil Yohanes. Motif iman dalam keragaman dimensi misiologis, kristologis, soteriologis dan etis bercampur dengan dimensi personal, komunal dan universal terajut indah dan rapi dalam prolog. |
en_US |