dc.description |
Mungkinkah manusia melampaui dirinya? Pertanyaan itu
melekat pada diri manusia itu sendiri. Pergulatan manusia mencari
dan menemukan jawabannya tercermin di dalam perubahan dan
perkembangan sivilisasi sejarah manusia. Manusia tidak puas dengan
diri dan kondisinya. Perkembangan teknologi yang luar biasa akhir akhir ini mendorong manusia berpikir untuk menggunakannya
sebagai alat peningkatan kondisi manusia. Teknologi membuka
kesempatan luas sebagai jalan peningkatan kondisi manusia.
Perubahan signifikan, misalnya, terjadi dalam dunia medis.
Kedokteran tidak lagi hanya mendedikasikan dirinya untuk
kesembuhan manusia dari penyakit, tetapi juga mengupayakan
peningkatan kesehatan manusia yang sehat. Perubahan itu semakin
jelas dengan contoh berikut. Manusia yang mengalami kelemahan
pada matanya sehingga harus menggunakan kacamata dipandang
sebagai ilmu kedokteran klasik dalam memberikan kesembuhan.
Pemakaian kacamata kepada mata yang lemah bukan peningkatan
kondisi manusia. Itu kesembuhan bukan peningkatan atau
penyangatan (enhancement). Peningkatan kondisi manusia lebih
diarahkan kepada manusia yang sehat bukan manusia yang sakit. Manusia mulai berpikir tentang penggunaan teknologi peningkatan
kondisi manusia untuk proyek penundaan penuaan manusia yang
dipandang penyebab kematian, bahkan penaklukkan maut yang
menjadi musuh manusia. Peningkatan kondisi manusia itu dikenal
dengan istilah transhumanisme. |
en_US |