Show simple item record

dc.contributor.author Armand Barus
dc.date.accessioned 2024-02-02T04:55:15Z
dc.date.available 2024-02-02T04:55:15Z
dc.date.issued 2022-12
dc.identifier.isbn 978-623-98922-6-5
dc.description Imortalitas. Itu kerinduan kekal manusia. Kerinduan itu dilantunkan oleh beberapa artis, misalnya, Celine Dion (Immortality), Bob Dylan (Forever Young), Queen (Who Wants to Live Forever), dan Spice Girls (Viva Forever). Manusia pada dasarnya ingin mengalahkan kematian. Manusia berjuang keras menggapai hidup kekal. Maut. Itu musuh kekal manusia. Manusia tidak berdaya bila berhadapan dengan maut. Tidak heran bila keinginan terbesar manusia sejak dahulu hingga sekarang adalah menaklukkan maut. Kerinduan imortalitas disuarakan dalam sebuah tulisan kuno berjudul Epic of Gilgamesh yang diperkirakan berasal dari tahun 2000 sebelum Kristus. Gilgamesh, raja Mesopotamia, berkeinginan menjadi imortal karena kematian sahabatnya Enkidu. Gilgamesh mulai melakukan pencarian bagaimana menjadi imortal. Dalam pencariannya Gilgamesh bertemu dengan Uta-napishti yang berhasil menjadi imortal. Gilgamesh bertanya kepada Uta-napishti bagaimana ia menjadi imortal. Uta-napishti memberi jawaban bahwa jika Gilgamesh sanggup tidak tidur selama satu minggu, ia mampu mengalahkan kematian. Gilgamesh gagal. Uta-napishti kemudian menyingkapkan kepada Gilgamesh bahwa di dasar lautan ada tumbuhan yang dapat menjadikannya imortal. Gilgamesh berhasil mendapatkan tumbuhan itu. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher STT Amanat Agung en_US
dc.title Imortalitas en_US
dc.type Book Chapter en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

  • Bab Buku
    Bab buku karya civitas academica STT Amanat Agung (Book chapters by STTAA community)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account