Description:
Dalam konsep teologi Kristen, kesetiaan itu selalu bersanding erat dengan penderitaan. Jadi dapat dikatakan bahwa kesetiaan dan penderitaan itu ibarat satu koin dengan dua sisi, keberadaan yang satu memberi nilai untuk keberadaan yang lain. Contoh yang sangat melekat dengan pemahaman ini adalah kehidupan para martir. Dalam tradisi Kristen, martir dipahami sebagai seorang yang membawa kesaksian Injil tentang penderitaan dan kematian Yesus Kristus melalui kematian dirinya sendiri. Penderitaan hebat sampai kepada kematian para martir ini selalu terjadi karena mereka setia dalam iman mereka kepada Yesus Kristus yang ditunjukkan dengan cara tidak bersedia untuk beribadah dan menyembah dewa-dewa Romawi yang pada saat itu wajib hukumnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah kekuasaan Romawi. Tentu saja penolakan ini memancing kemarahan para penguasa karena pembangkangan ini akan mengacaukan tujuan utama kehidupan religius mereka yang dikenal dengan istilah Pax Deorum (Peace of Gods). Artinya, telah terjadi kesepakatan damai yang saling memberi manfaat antara Romawi dengan para dewa, yakni para dewa itu akan menjaga dan memberi kesejahteraan hidup pada kaisar dan rakyat Roma, dan rakyat Roma harus memberikan penyembahan yang diinginkan oleh para dewa. Itu sebabnya, dikeluarkan maklumat Kaisar bahwa barangsiapa menolak menyembah kepada kaisar dan para dewa orang Romawi, mereka harus dihukum mati, salah satunya dengan cara melemparkan mereka ke arena untuk berkelahi dengan binatang buas sampai mati.