Description:
“Mengapa engkau menangis?” Ini merupakan pertanyaan yang diajukan kepada Maria Magdalena yang menangis di peristiwa Paskah yang pertama. Ya, di peristiwa Paskah pertama, Maria Magdalena—salah satu murid Yesus—menangis. Meskipun Paskah identik dengan sukacita, tapi mungkin bagi sebagian kita, saat beribadah kita tidak datang dengan sukacita, tapi dengan tangisan. Tangisan yang muncul karena dukacita atau kepedihan. Air mata yang menetes karena kehilangan atau keputusasaan. Kesedihan yang timbul karena ketakutan atau kekuatiran. Bagi sebagian kita, kesedihan yang muncul tampak dari tangisan yang meneteskan air mata, tapi bagi sebagian lagi, itu adalah tangisan dalam hati. Bagi sebagian kita, kepedihan itu mungkin tampak dari helaan napas yang panjang karena mengalami kesusahan yang juga panjang. Pertanyaan yang diajukan kepada Maria juga seakan diajukan kepada kita: Mengapa engkau menangis? Pertanyaan Tuhan kepada Maria bukan sekadar pertanyaan yang mengundang Maria untuk mencurahkan isi hati. Pertanyaan Tuhan merupakan bagian dari sebuah pengajaran iman, karena nantinya jawaban Yesus tidak hanya menghentikan tangisan Maria, tapi juga mengubah hidupnya. Saat ini, kita pun mau belajar dari kisah perjumpaan Maria dengan Tuhan Yesus yang bangkit. Kita hendak belajar: pesan apa yang hendak disampaikan kepada kita yang sedang menangis?