dc.description |
MERDEKA ATAU MATI! Itulah pekik para pejuang kemerdekaan Indonesia. Sebagai generasi yang tidak
bersinggungan dengan masa perjuangan itu, kita tidak betul-betul memahami apa makna kata-kata tersebut. Kita tidak pernah benar-benar paham mengapa mereka harus memilih untuk “merdeka atau mati.” Apa arti kemerdekaan itu bagi mereka? Untuk memahami arti merdeka itu bagi mereka, kita perlu memahami konteks perjuangan kemerdekaan. Saat itu, bangsa kita sedang berada di bawah penjajahan yang kejam berabad-abad lamanya. Penderitaan yang ditimbulkan tidak tanggung-tanggung. Sebagai contoh, di Kalimantan Barat, daerah asal saya, terdapat Makam Juang Mandor. Tanggal 28 Juni 1944, terjadilah Peristiwa Mandor atau sering dikenang sebagai Tragedi Mandor Berdarah. Tentara Jepang melakukan pembantaian massal lebih dari 21 ribu jiwa tanpa pandang bulu. Dalam situasi seperti demikianlah, para pejuang memekikkan, “MERDEKA ATAU MATI!” Pertanyaannya adalah, sadarkah kita bahwa kita juga adalah manusia-manusia yang terjajah? Ya, kita yang sehari-hari bebas berjalan ke sana dan ke sini, melakukan berbagai urusan ini dan itu. Kita semua adalah manusia-manusia terjajah. |
en_US |