Karakter Pelayan Kristus dalam 2 Korintus 10-13

Abstract

Paulus adalah seorang pelayan Tuhan yang luar biasa dan juga berhasil. Pelayanan Paulus bukanlah pelayanan yang biasa-biasa saja. Paulus sering kali menderita dalam pelayanannya. Dalam 2 Korintus 10:23-29, diberitahukan tentang penderitaan Paulus dalam melayani Tuhan. Apakah mereka pelayan Kristus?--aku berkata seperti orang gila--aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat. Jika ada orang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Jika ada orang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita? Hal ini menimbulkan pertanyaan yang sangat penting yaitu bagaimanakah Paulus sebagai pelayan Kristus dapat terus melayani Tuhan walaupun dia menghadapi keadaan yang sangat sulit? Apakah yang membuat Paulus tetap bertahan untuk tenis melayani Tuhan?