dc.description.abstract |
Proyek akhir ini membahas bagaimana spiritualitas Kristen dapat diterapkan
dalam menjalankan etika bisnis, khususnya dalam hubungan dengan vendor
atau pemasok barang dan jasa. Dalam dunia bisnis dan pekerjaan pengadaan
barang dan jasa yang sarat dengan tekanan keuntungan dan efisiensi serta
konsep segitiga fraud (fraud triangle) yang menjadi faktor penyebab seseorang
berbuat fraud, nilai-nilai iman seringkali terpinggirkan. Namun, prinsip
prinsip spiritualitas Kristen seperti kekudusan, keadilan, dan kasih dapat
menjadi fondasi etis dalam membangun kemitraan yang sehat dan
berintegritas. Melalui pendekatan kajian literatur, tulisan ini mengeksplorasi
bagaimana pengambilan keputusan yang dilandasi nilai-nilai spiritualitas
Kristen dapat mencegah praktik kecurangan yang menyebabkan pemborosan
dan kerugian bagi perusahaan tempat bekerja, serta mendorong transparansi
dan akuntabilitas dalam proses pengadaan barang dan jasa. Dengan
mengintegrasikan nilai-nilai rohani dalam kebijakan dan praktik bisnis sehari
hari, pelaku pengadaan tidak hanya menjaga integritas pribadi, tetapi juga
menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi organisasi dan
mitra usaha. Spiritualitas Kristen, ketika diterapkan secara konsisten, tidak
hanya menjadi sumber moral, tetapi juga menjadi strategi keberlanjutan yang
mampu memperkuat reputasi perusahaan, membangun kepercayaan jangka
panjang, serta memperlihatkan bahwa iman dapat berjalan selaras dengan
profesionalisme. Tulisan ini memberikan jalan keluar atas permasalahan yang
selama ini terjadi, melalui penerapan spiritualitas Kristen yang diwujudkan
dalam tindakan nyata di tempat kerja. |
en_US |