dc.description.abstract |
Artikel berikut merupakan upaya sederhana untuk terlibat dalam diskusi tentang peran Roh Kudus dalam penafsiran Alkitab. Bila penafsir Alkitab menggunakan metode penafsiran^ teks Alkitab, masihkah kita dapat mengklaim Roh Kudus terlibat dalam proses pemberian makna itu? Bukankah penggunaan metode penafsiran menjadikan Roh Kudus tidak berperan dalam proses penafsiran? Di lain pihak, sebagian kalangan Kristen menolak menggunakan metode penafsiran Alkitab dan hanya bergantung kepada iluminasi Roh Kudus dalam pembacaan Alkitab. Tindakan ini dilakukan sebagai wujud ketergantungan penuh terhadap peran Roh Kudus dalam proses penafsiran Alkitab. Bagaimana kita dapat memberi penjelasan keterlibatan Roh Kudus dan pembaca Alkitab dalam proses penafsiran? Mungkinkah kita sekarang membuka jalan baru yang berjalan di antara kedua jalan yang disebut di atas? Artikel ini, sebagai jawabannya, mengusulkan paradigma kontekstual dalam hermeneutika pneumatik. |
en_US |