Abstract:
Tesis ini merupakan kajian terhadap konsep Paulus tentang “keadaan orang percaya setelah kematian hingga parousia,” atau dikenal juga dengan istilah “keadaan antara.” Dalam tradisi kekristenan, terdapat setidaknya beberapa pandangan umum tentang keadaan antara, seperti soul sleep, immediately resurrection dan incomplete resurrection. Berangkat dari beberapa pandangan tersebut, penulis menganalisis dan menyintesis pandangan Yudaisme dan Helenisme tentang kehidupan setelah kematian serta pengaruhnya terhadap eskatologi Paulus dengan hasil eksegesis Filipi 1:21- 26, 2 Korintus 5:1-10 dan 1 Tesalonika 4:13-18. Berdasarkan analisa dan sintesis tersebut, penulis menyimpulkan bahwa konsep Paulus tentang keadaan orang percaya setelah kematian hingga parousia lebih cenderung mencerminkan pandangan incomplete resurrection. Kemudian, penulis menyimpulkan bahwa terdapat dua konsep Paulus terkait keadaan orang percaya setelah kematian hingga parousia. Pertama, keberadaan yang bersama dengan Kristus. Kedua, keadaan tanpa tubuh.