Abstract:
Murid Kristus yang bayi rohani jamak ditemukan di dalam gereja gereja. Pemimpin dan jemaat kebingungan konsep pemuridan. Pemuridan dianggap program sehingga terlaksana dengan hasil maksimal. Pemahaman gereja tentang pemuridan kurang komprehensif. Studi ini ditujukan merumuskan konsep mathetes dalam Injil Markus dengan metode penelitian rentang semantik Louw-Nida. Mathetes orang yang percaya pada Yesus sebagai Anak Allah dan juruselamatnya; hidup dengan konsisten mengikuti Yesus dalam komunitas murid; tunduk pada dan menaati Dia sebagai Tuhan; terus belajar sepanjang hayatnya menjadi serupa dengan Dia dalam menyangkal dirinya, memikul salibnya; dan mewujudkan misi/tujuan Yesus, menjadi penjala manusia. Kemuridan adalah konsistensi murid Kristus dibentuk dalam komunitas murid oleh Roh Kudus. Pemuridan adalah proses Ilahi-manusia membuahkan kemuridan otentik di dalam murid-murid Kristus di dalam ketaatan kepada misi Yesus bagi orang berdosa dan bagi komunitas murid-murid. Pemuridan intensional sebab Allah berkarya melalui murid dan komunitas murid mencapai misi Allah. Pemurid manusia melakukan karya komplementer. Komunitas murid adalah keluarga rohani yang mengasihi, saling berbagi kisah, beban, dan membentuk karakter murid. Model pemuridan mempunyai lima unsur yaitu keluarga rohani (relasi ibu-anak dan antar saudara), murid yang melek rohani mampu membawa orang kepada Kristus dan Injil, pemuridan suatu siklus utuh mulai dari petobat baru sampai menjadi penjala manusia, dan pemuridan adalah realisme peperangan rohani.