Abstract:
Tesis ini membahas mengenai baptisan anak menurut ajaran dari John
Calvin. Keberatan Anabaptis terhadap doktrin baptisan anak telah
memengaruhi gereja-gereja hingga kini. Dengan demikian, gereja mulai ragu
dan tidak melaksanakan baptisan anak sebagai bagian dari sakramen yang
harus dipralctikkan selayaknya sakramen baptisan dewasa dan perjamuan
kudus. Melalui diskusi Calvin dengan Anabaptis di era Reformasi, Calvin
berpegang pada kontinuitas janji kovenan di Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru. Kemudian, Calvin mengelaborasikannya untuk mempertahankan
doktrin baptisan anak. Keberhasilan diskusi Calvin dengan Anabaptis tidak
hanya membawa Jenewa kepada komunitas Reformasi yang lebih kuat.
Namun Calvin mematahkan keraguan gereja terhadap baptisan anak yang
dlsebabkan oleh berbagai pandangan umum yang keliru pada masa
Reformasi. Doktrin baptisan anak John Calvin tidak hanya berlaku sebagai
pedoman gereja pada masa lalu, tetapi hal tersebut juga berlaku sebagai
dasar gereja Tuhan pada masa kini. Setiap gereja yang melaksanakan
sakramen baptisan anak tidak hanya menjadi "penyambung" kovenan Tuhan
di dalam kekekalan. Tapi melalui baptisan anak, gereja juga menyatakan
berkat janji anugerah kebaikan Tuhan bagi setiap anak sesuai ketetapan-Nya.