Abstract:
Daya tarik pelayanan kaum muda masa ini membuat gereja berlomba menjangkau kaum muda yang dianggap bisa menopang pertumbuhan dan keberlangsungan gereja masa depan, namun kehilangan esensi dari tujuan pelayanan pelayanan kaum muda yang sebenarnya di mana hanya dilihat sebagai obyek dari program kegiatan. Permasalahan kemerosotan jumlah kehadiran terjadi di GKI Anugerah Bandung juga dikarenakan tidak adanya relasi yang kuat antar generasi dan tujuan pelayanan kaum muda yang bergeser dari menghadirkan karya Allah dalam diri mereka menjadi sekadar sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan program yang tidak berkesinambungan (segregasi). Penulis mencoba memberikan kembali fondasi dan tujuan pelayanan kaum muda yang Alkitabiah dan mengusulkan suatu bentuk model relasi intergenerasi untuk menopang pertumbuhan jemaat sebagai satu keluarga Allah. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah model dan relasi seperti apa yang dibutuhkan dalam upaya merevitalisasi pelayanan kaum muda di GKI Anugerah Bandung? Dari penelitian yang didapatkan dari responder menyimpulkan bahwa kebutuhan relasi yang kuat perlu di bangun dari relasi mentoring intergenerasi untuk mencapai tujuan pelayanan kaum muda yang berpusat pada Injil. Kemudian penulis mengusulkan bentuk model adopsi pelayanan kaum muda (adoptive youth ministry) dalam menyusun desain infrastruktur baru bagi gereja dengan cara memperkuat relasi antara orangtua dan jemaat kaum muda yang disebut dengan Parents Connect.