Abstract:
Antusias merupakan suatu kegembiraan dan sukacita. Apabila anak-anak remaja membaktikan dirinya untuk melayani adalah suatu hal yang baik. Erik Erikson di teorinya tahap perkembangan psikososial menyatakan pengalaman untuk masuk dalam interaksi sosial dan konflik yang ada sangat berguna bagi remaja untuk menemukan identitas diri atau jati dirinya. Dalam kepengurusan remaja GKI Peterongan terjadi perubahan dalam pelayanan karena antusiasme pengurus remaja menurun. Penulis merasa perlu memperhatikan masalah ini sebab krisis ini jika tidak dapat dilalui dengan baik dapat menyebabkan pengalaman yang tidak sehat secara psikososial ataupun spiritualitas. Dari permasalahan ini, penulis mengajukan pertanyaan apa faktor yang memengaruhi tidak terlihatnya antusiasme pengurus? Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat faktor-faktor apa yang memengaruhi menurunnya antusiasme pengurus. Dan menemukan pembinaan yang tepat sesuai penemuan masalah tersebut. Peneliti berasumi ada 4 aspek yang memengaruhi antusiasme pengurus dalam pelayanan mereka. Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif mencoba meneliti 4 aspek: dalam hubungan dengan Tuhan (Spiritualitas), dalam hubungannya dengan diri sendiri (Intrinsik), dalam hubungannya dengan teman dan dalam hubungannya dengan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan aspek kerohanian pengurus kurang dibandingkan dengan aspek lain. Sehingga aspek ini menjadi faktor utama yang memengaruhi antusiasme pengurus.