Abstract:
Tesis ini membahas tentang salah satu isu penting dalam dunia hermeneutika yaitu penggunaan teks Perjanjian Lama di dalam Perjanjian Baru, khususnya kutipan Paulus dari Habakuk 2:4 dalam Roma 1:17. Sebagian penafsir mengklaim bahwa Paulus mengutip Habakuk sesuai dengan makna historis aslinya, sementara yang lainnya mengklaim bahwa Paulus hanya menggunakan teks Habakuk 2:4 sebagai teks pembukti yang mengabaikan makna historis aslinya. tulisan ini berargumentasi bahwa pandangan yang ada seharusnya tidak didasarkan pada tinjauan filosofis atau teologis saja melainkan juga analisa historis gramatikal atas teks Habakuk dan Roma. Demi mencapai tujuan itu, tesis ini akan menganalisa Habakuk 2:4 di dalam konteksnya sendiri dan kutipan Paulus dari ayat ini dalam Roma 1:17.