Abstract:
Skripsi ini membahas bagaimana orang percaya mempraktikkan Sabat dalam pembentukan spiritualitas orang percaya hari ini. Pembentukan spiritualitas mampu memaksimalkan seseorang dalam mencapai kepenuhan dlri yaitu serupa dengan Kristus. Pembentukan spiritualitas yang baik tentu harus memasukkan Sabat di dalamnya. Makna Sabat yang terkandung dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru menelurkan prinsip-prinsip Sabat yang dapat menjadi bagian dari pembentukan spiritualitas orang percaya. Prinsip-prinsip Sabat yang diterapkan dalam pembentukan spiritualitas ini menjadi sarana bagi orang percaya untuk semakin serupa dengan Kristus. Dalam dunia yang penuh dengan dosa serta adanya kondisi zaman yang semakin hari bergerak semakin cepat, memungkinkan manusia mengalami keletihan baik secara rohani maupun jasmani. Hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan kerohanian orang percaya. Sabat menjadi sarana bagi orang percaya mengalami pertumbuhan kerohanian ditengah-tengah kondisi serta situasi zaman yang ada. Namun kurangnya pemahaman akan konsep Sabat bagi orang percaya serta adanya berbagai perdebatan terhadap konsep Sabat menjadikan hilangnya praktik Sabat dalam kehidupan orang percaya sebagai bagian dari pembentukan spiritualitas. Prinsip Sabat menjadi disiplin rohani bagi orang percaya sehingga mengalami keberbuahan rohani yang semakin hari serupa dengan Kristus. Sabat merupakan prinsip hidup yang harus di praktikkan dalam kehidupan.