Abstract:
Suku Toraja adalah suku bangsa yang mendiami daerah pegunungan Sulawesi Selatan dan penduduknya mayoritas memeluk agama Kristen (48 persen), Kalolik (12 persen), Islam (6 persen) serta agama asli Alukta atau Aluk To Dole (31 persen), selebihnya (3 persen) memeluk agama yang lain. Sejarah masuknya agama Kristen sudah berlangsung cukup lama dimulai sejak tahun 1913 oleh Gereformeerde Zendingsbond (GZB). GZB pertama kali mengutus Antonie Aris van de Loosdrecht, yang menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Toraja tanggal 10 November 1913. Dengan demikian agama Kristen sudah cukup berakar dalam kehidupan orang Kristen Toraja. Bahkan dapat dikatakan bahwa iman Kristen dan kehidupan Gereja sudah mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat. Hal ini merupakan sisi positif perkembangan agama Kristen di Tana Toraja. Namun fakta empiris memperlihatkan ada sisi lain, yang mencerminkan sebuah paradoks. Terbukti bahwa meskipun agama Kristen sudah cukup berakar namun perkembangan kehidupan beriman orang Kristen Toraja terus diperhadapkan dengan pergumulan belenggu adat yang mengikal. Adat dan agama suku juga sudah menyatu dan sulit dilepaskan oleh masyarakat. Adat tidak hanya berpengaruh pada tingkah laku tetapi lebih dalam lagi, sudah menjadi pandangan hidup orang Toraja.