Abstract:
Yesus Kristus sebagai Sang Mesias merupakan inti berita yang tercatat dalam Alkitab. Inti berita ini telah dinubuatkan dan dijanjikan sejak beribu-ribu tahun yang lalu, yang telah tercatat dalam Perjanjian Lama, dan juga telah digenapi dengan kedatangan Yesus Kristus ke dalam dunia untuk melakukan misi mesianik-Nya. Tetapi yang lebih penting lagi adalah Yesus Kristus mengklaim diri-Nya sendiri sebagai perwujudan dari nubuatan mesianik tersebut. Salah satunya dapat kita lihat dalam perkataan Yesus sendiri kepada murid-murid-Nya pada saat penampakan diri-Nya setelah kebangkitan: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur" (Luk 24:44). Dari ketiga kelompok kitab yang disebutkan Yesus di atas (kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi, dan Mazmur), dalam skripsi ini penulis lebih tertarik untuk menyelidiki kitab Mazmur. Kitab Mazmur merupakan kitab yang mengandung unsur ibadah (kultus) dan penyembahan yang sangat kental dan diakui sebagai kitab tempat perjumpaan antara Tuhan dan umat-Nya yang memiliki latar belakang ibadah bangsa Israel. Walaupun kitab Mazmur ini berlatar belakang dan kebudayaan dan ibadah Israël, kitab Mazmur tetap menjadi kitab kegemaran gereja-gereja di sepanjang zaman, sehingga kitab Mazmur sering digunakan dalam pembacaan bertanggapan dalam ibadah. Dengan melihat ciri khas seperti ini, sering kali muncul pertanyaan: "Apakah Kitab Mazmur yang penuh dengan unsur ibadah, nyanyian, dan seni dapat membicarakan atau menunjuk kepada Mesias?" Hal inilah yang menjadi ketertarikan penulis untuk menuliskan topik skripsi ini.