Abstract:
Penyembahan kepada Tuhan adalah satu hal penting di dalam hidup manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Tuhan telah menaruh hal ini dalam hati manusia sejak awal dunia diciptakan hingga masa sekarang ini. Hal ini adalah natur manusiawi yang tidak dapat disangkal oleh setiap manusia, seperti yang dikatakan Donald P. Hustad: Antropologi mengatakan kepada kita bahwa setiap orang menyembah. Kelompok sosial primitif menggunakan dalam ritual dan pengorbanan kepada sesuatu atau seseorang yang transenden {mysterium tremendum et fascinans), berharap untuk mendapat bagian dalam kehidupan dan kekuatan dari suatu transenden yang sungguh[1]sungguh ada dan untuk mencegah kemalangan. Penyembah-penyembah berhala modern mungkin tidak berlutut kepada rupa-rupa dari kayu atau batu, tetapi mereka sangat terpesona dan dikuasai oleh ilah-ilah yang lain-barang milik, kesenangan, kekuasaan, diri mereka sendiri atau keluarga mereka-sebuah perluasan dari diri mereka sendiri. Bagi gereja yang merupakan kumpulan dari orang-orang tebusan Tuhan, maka penyembahan juga merupakan tujuan kehidupan hakiki gereja yang harus digumuli secara serius dalam kehidupan orang percaya, baik secara pribadi mau pun secara komunal. Tuhan yang menerima penyembahan ini adalah Tuhan yang kudus, berdaulat, dan hidup sehingga penyembahan yang dilakukan haruslah berpusat pada Dia dan menurut keinginan-Nya, seperti yang telah la nyatakan di dalam Firman-Nya.