Abstract:
Tesis ini membahas relasi Roh dan etika yang dalam surat Galatia 5:13-26. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami relasi Roh dan etika yang Paulus rumuskan sebagai berjalan dengan Roh dalam surat Galatia untuk melihat peran Roh, peran orang percaya dan peran Taurat. Penelitian ini akan menggunakan metode Discourse Analysis (DA) karya Steven E. Runge khususnya menggunakan pendekatan metode markah wacana (Discourse Marker) dengan pendekatan fungsional. DA merupakan payung besar untuk semua metode yang menganalisis bahasa bukan dari tingkat kata atau kalimat tetapi menganalisis hubungan antar kalimat, paragraf, unit yang lebih luas dan teks secara keseluruhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa relasi Roh dan etika menurut Paulus dirumuskan sebagai berjalan dengan Roh. Dalam Galatia 5:13-26 Paulus menjelaskan apa yang dimaksud dengan berjalan dengan Roh yaitu: Pertama, menjadi hamba dan saling mengasihi sehingga memenuhi hukum Taurat (Gal. 5:13-15). Kedua, berjalan dengan Roh dan dipimpin oleh Roh (Gal. 5:16-18). Ketiga, tidak melakukan perbuatan daging (Gal. 5:19-21). Keempat, menghasilkan buah Roh (Gal. 5:22-23). Kelima, menyalibkan daging dan berjalan satu barisan dengan Roh. Dalam Galatia 5:13-26 Paulus menjelaskan walaupun Roh adalah agen moral namun Roh tidak bekerja secara eksklusif tanpa adanya peran manusia. Roh menjadi partner manusia dengan berjalan bersama dalam menghasilkan perilaku etis dan Taurat merupakan standar etika yang menjadi pedoman dalam kehidupan orang percaya. Melalui penelitian ini, penulis mengusulkan Kitab Yesaya sebagai kitab mayor yang banyak memengaruhi Paulus dalam menuliskan konsep relasi Roh dan etika terutama berjalan dengan Roh.