Abstract:
Perempuan Yahudi pada waktu Injil Yohanes ditulis, cenderung mempunyai peranan yang rendah. Namun Injil Yohanes menuliskan banyak perempuan, bahkan perempuan-perempuan itu terlibat dalam dialog teologis yang panjang dan dalam. Maria Magdalena adalah seorang perempuan yang dituliskan cukup dominan dalam narasi kesengsaraan Injil Yohanes. Hal ini yang membuat banyak para ahli yang melakukan penelitian mengenai peranan dari Maria Magdalena dalam narasi kesengsaraan. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil teks dari Yohanes 20:1-18. Pemilihan teks ini, didasarkan bahwa teks tersebut penting dalam Injil Yohanes dan memerlukan penafsiran yang jelas. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan literer, yang menekankan bentuk final sebagai firman Allah tanpa perlu mempertanyakan lagi segala peredaksian dan sumber teksnya. Metodologi dari pada penelitian ini adalah analisis naratif. Melalui penafsiran ini, diharapkan dapat diketahui peranan sesungguhnya dari Maria Magdalena dalam narasi kesengsaraan Injil Yohanes. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mempunyai implikasi bagi kehidupan kontemporer saat ini.