Abstract:
Skripsi ini menyoroti isu koinonia antara Paulus dan jemaat Kristus di Filipi di dalam Injil, sebagaimana yang terlontar melalui frasa dalam Filipi 1:5. Hingga saat ini ada dua perspektif di dalam memahami frasa ini. Perspektif pertama menekankan konteks perkabaran Injil Kristus yang dikerjakan oleh Paulus dan jemaat ini, sedangkan perspektif kedua menekankan persekutuan spiritual di dalam Injil Kristus (Flp. 3:10-11). Merespons perbedaan ini, skripsi ini mendemonstrasikan bahwa koinonia di dalam Injil Kristus di dalam surat Filipi dapat dipahami dengan sangat baik melalui perspektif yang pertama. Frasa diartikan sebagai persekutuanmu dalam penyebaran Injil. Pemahaman ini didukung oleh riwayat koinonia antara Paulus dan jemaat di Filipi di dalam kegiatan perkabaran Injil dari hari pertama hingga waktu surat ini dituliskan. Tindakan kemitraan ini membentuk gagasan missional dalam surat Paulus kepada jemaat di Filipi. Dari Paulus, gagasan missional diperlihatkan melalui pemahaman bahwa keberadaannya di penjara berdampak pada kemajuan penyebaran Injil. Di sisi jemaat Filipi, gagasan missional didengungkan melalui kesetiaan mereka di dalam pemberitaan Injil Kristus walaupun mendapat tantangan dan penganiayaan dari masyarakat kota Filipi. Di dalam konteks ini, Paulus dan jemaat Filipi, dalam ikatan koinonia demi kemajuan Injil, perlu bersikap dan bertindak untuk menjaga koinonia mereka hingga hari Kristus Yesus. Tentu saja sikap dan tindakan mereka tidak terlepas dari pekerjaan Allah yang adalah sumber, penopang, dan penyempurna koinonia dalam pemberitaan Injil hingga hari yang agung itu (Flp. 1:6).