Abstract:
Skripsi ini membahas konsep Timothy Keller tentang misi gereja dalam konteks perkotaan. Gereja dalam konteks perkotaan tanpa sadar seringkali memiliki konsep misi yang kurang utuh. Gereja hanya sebatas menekankan penginjilan, atau gereja memahami misi hanya sebagai pergi ke tempat yang “jauh”, sehingga pada akhirnya gereja belum maksimal dalam melibatkan semua orang percaya untuk bermisi di konteks perkotaan. Konteks kota menghadirkan tantangan dan kesempatan bagi gereja perkotaan. Jika gereja perkotaan memiliki konsep misi yang kurang utuh, misi gereja tidak akan berjalan dengan maksimal. Untuk itu, skripsi ini memperkenalkan konsep Timothy Keller, sebagai contoh bagaimana misi dikerjakan dalam konteks perkotaan. Dengan menekankan pentingnya keseimbangan, Keller berhasil mempertahankan keunikan Injil Kristus, sekaligus tetap menekankan pentingnya kontekstualisasi. Penulis berargumen bahwa konsep Timothy Keller memiliki implikasi yang besar bagi praksis misi gereja yang melibatkan seluruh jemaat di konteks perkotaan.