Abstract:
Skripsi ini dimaksudkan untuk mengkaji posisi imajinasi di dalam proses pembelajaran transformatif. Teori pembelajaran transformatif telah mengalami perkembangan pemahaman dari teori yang pertama kali disistematiskan oleh Jack Mezirow. Namun kajian imajinasi dalam skripsi ini menggunakan landasan pemahaman Mezirow yang menyatakan bahwa berpikir reflektif menjadi kunci dari jalannya pembelajaran transformatif. Dengan landasan pemikiran Mezirow, penulis membandingkannya dengan paham-paham pembelajaran transformatif lainnya yang secara eksplisit menyoroti posisi imajinasi di dalamnya. Dengan demikian dapat terlihat bahwa imajinasi berperan penting dalam proses berpikir reflektif sebagai kanal menuju frame of reference dan menuntun seseorang keluar dari fase dilema disorientasi. Jika melihat pada perspektif kekristenan, imajinasi adalah unsur yang sangat dekat dengan pendidikan dan kehidupan spiritual. Hal ini terlihat dalam cara pengajaran Yesus, unsur-unsur simbolik dalam kehidupan bergereja, dan juga Alkitab yang mengandung unsur-unsur imajinatif seperti pengandaian. Dengan pemahaman bahwa imajinasi manusia turut terdistorsi oleh dosa, maka imajinasi perlu diedukasi sehingga memiliki karakteristik imajinasi Kristen. Imajinasi banyak bergerak di ranah ekstra-rasio manusia dan hal ini menjadikannya sensitif terhadap estetika. Dengan demikian, estetika dibutuhkan untuk mengedukasi imajinasi. Penulis mengajukan strategi pembelajaran transformatif untuk mengakomodir imajinasi dengan menggunakan seni, narasi, dan juga metode role play.