Abstract:
Skripsi ini membahas tentang pengalaman multisensori sebagai sarana untuk mengalami Allah dalam ibadah. Pengalaman multisensori sendiri sejatinya digunakan sebagai sarana untuk mentransmisi pengenalan dan kebenaran akan Allah, yang membawa nilai formatif dan transformatif kepada jemaat, agar mereka dapat mengalami Allah dalam ibadah secara keutuhan diri mereka -pikiran, perasaan dan tubuh. Namun, kaum emerging memahami pengalaman multisensori sebatas sarana penjangkauan yang efektif bagi generasi pascamodem dan unchurched people, sehingga pengalaman multisensorinya diciptakan dengan memasukkan seluruh elemen budaya tanpa adanya batasan, dan dapat membawa jemaat kepada pengalaman sensasi saja. Model pengalaman multisensori kaum emerging Inilah yang saat ini banyak diminati oieh gereja dan jemaat masa kinl dalam ibadah mereka, tanpa mereka sendiri pahami apa yang ada di baliknya. Permasalahan Inilah yang perlu dijawab dengan memberikan tinjauan teologis terhadap pengalaman multisensori dalam emerging worship, agar pengalaman multisensori dapat dipakai dengan benar dalam ibadah jemaat masa kini.