Abstract:
Skripsi ini membahas mengenai Gen-Z sebagai generasi yang lahir tahun 1995-2010. Generasi ini adalah generasi pertama yang lahir dan hidup di tengah-tengah era teknologi yang berkembang begitu pesât sehingga teknologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan mereka. Namun, Gen-Z yang hidup berdampingan dengan teknologi, membuat pola kehidupan, pola berpikir, pola berkomunikasi dan relasi menjadi berbeda dari generasi lain. Ada dampak baik dan buruk yang tercipta dari kedekatan Gen-Z dengan teknologi, bahkan begitu memengaruhi kehidupan spiritualitas mereka. Gereja di sini harus hadir untuk memuridkan Gen-Z dengan segala keunikannya supaya mereka dapat menjadi murid-murid Kristus yang sejati. Untuk bisa memuridkan Gen-Z dengan efektif, maka gereja perlu memahami esensi pemuridan dengan benar dan strategi apa yang akan ditawarkan kepada mereka. Pemuridan yang dilakukan kepada Gen-Z tentu saja perlu dikaitkan dengan teknologi yang menjadi bagian erat di dalam kehidupan mereka. Dalam hal ini gereja dapat memuridkan mereka dengan empat strategi. Pertama, strategi penyelamatan menghadirkan penjangkauan berbasis digital. Kedua, strategi pengembangan menghadirkan mentoring community. Ketiga, strategi pengutusan menjadikan Gen-Z berjiwa misi. Keempat, menghadirkan pembina yang berperan sebagai sahabat seperjalanan.