Abstract:
Skripsi ini membahas tentang kasus yang diambil dari kehidupan dan tantangan pelayanan seorang rohaniwan muda yakni Timotius, di mana dalam kehidupan pelayanannya ia bukan hanya hams berhadapan dengan tantangan mengenai permasalahan kehidupan jemaat di gereja Efesus. Akan tetapi ia juga harus menghadapi tantangan dalam dirinya sendiri, yakni mengenai kemudaan usia yang melekat pada dirinya. Usia muda memang dapat menjadi sebuah hambatan dalam pelayanan Timotius saat itu karena latar belakang kebudayaan pada umumnya menganggap bahwa mereka yang tergolong dalam kelompok usia muda belum cukup matang untuk menjadi pemimpin jemaat Seringkali persoalan mengenai kemudaan usia ini membentur berbagai hal dalam pelayanan yang dijalaninya. Kemudaan usia memang merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari dari diri seseorang rohaniwan. Namun dalam hal ini, usia muda juga bukan suatu hambatan yang sama sekali tidak bisa diatasi, Melalui kehidupannya bersama Paulus yakni seorang mentor yang juga diibaratkan seperti ayahnya sendiri, Timotius mendapat bimbingan dan persiapan - persiapan yang bisa dikatakan cukup sebagai bekalnya untuk menjadi rohaniwan muda di gereja Efesus.