Abstract:
Amanat Agung Kristus yang telah diberikan kepada gereja-Nya yaitu "menjadikan
semua bangsa murid-Nya" (Mat. 28:19). Arti amanat ini menunjukkan bahwa murid-murid
hams pergi ke seluruh dunia dan memenangkan jiwa, yang kemudian akan menjadi murid
Kristus sepeiti mereka sendiri. Kata "pergi," "membaptis," dan "mengajar" dipakai dalara
bentuk tata bahasa "partisip," intinya adalah kata keija yang mengontrolnya yaitu
"menjadikan semua bangsa murid." Dengan perkataan lain, bahwa Amanat Agung itu
untuk pergi ke seluruh dunia memberitakan Injil kepada segala makhluk (Markus 16:15).
Sedangkan dalam pemberitaan Injil lintas budaya sering mengalami beberapa
hambatan, dan hal ini sudah menjadi permasalahan orang Kristen di sepanjang abad.
Sehingga sangat diperlukan suatu bentuk atau pola penginjilan yang relevan dan
sesuai dengan konteks budayanya, agar Injil Kerajaan Allah yang diberitakan dapat
diterima dengan baik, dan Syalom dinyatakan tanpa harus menghilangkan eksistensi
kebudayaan setempat. Lebih ianjut pergumulan seperti inilah yang akan penuUs telusuri
dalam tesis ini.