Abstract:
Skripsi ini membahas tentang berpildr reflektif yang digunakan dalam pembinaan di gereja bagi anggota jemaat dewasa, khususnya dalam pengajaran doktrinal. Pengajaran doktrinal di dalam gereja sangat penting dalam membangun dan menumbuhkan iman kerohanian jemaat agar makin mengenal dan bertumbuh di dalam Tuhan. Namun pada kenyataannya, akhir akhir ini pembinaan doktrinal tidak lagi diminati oleh jemaat dewasa karena pembinaan doktrinal dianggap sudah tidak diperlukan lagi, tidak relevan, hanya menyentuh aspek kognitif dan tidak berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kondisi ini diperparah dengan adanya ketidakmengertian dari para pemimpin gereja dan rohaniwan dalam hal bagaimana cara mengajar yang tepat terhadap orang dewasa. Kenyataan ini mengakibatkan perabinaan-pembinaan yang diadakan oleh gereja hanya diminati oleh segelintir orang dengan jumlah partisipan yang sedikit dan dijalani dengan tidak antusias. Oleh karena itu, pengajar di gereja perlu untuk melakukan pendekatan yang tepat dalam mengajar pengajaran doktrinal kepada jemaat dewasa sehingga pengajaran tersebut relevan dengan kehidupan sehari-hari jemaat dan menyentuh aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dan salah satu pendekatan yang bisa menyentuh hal tersebut adalah dengan menggunakan berpikir reflektif dalam proses pembelajaran.