Abstract:
Dengan menggunakan studi pustaka, tulisan ini menunjukkan bahwa konsep etika tanggung jawab Emmanuel Levinas memiliki implikasi dalam konteks dialog antaragama. Dengan mengusung teori tanggung jawab yang dilandasi oleh persahabatan yang otentik, dialog antariman tak hanya sekadar formalitas tetapi sungguh-sungguh menjadi bagian dari hidup keseharian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seorang tidak pernah memiliki sebuah identitas tunggal di dalam dirinya. Dengan mengakui kemajemukan identitas yang ada pada diri, kita dipanggil untuk mengaku bahwa di dalam diri kita terdapat pula “wajah orang asing.” Itulah sebabnya sebagai pribadi kita diundang untuk memperlakukan “yang lain” sebagai sesama dan memperlakukan orang lain itu seolah-olah kita melakukannya untuk Tuhan, Sang Pencipta.