Abstract:
Dalam bingkai eklesiologi, pendekatan sosial dan sejarah diimplementasikan untuk menganalisis kedudukan Perkantas sebagai organisasi pendamping gereja (OPG). Analisa ini bertujuan untuk merefleksikan practical theology of parachurch in youth ministry. Artinya dengan meminjam ilmu sosial dan sejarah, teologi diterapkan kepada hal praktis. Kajian sejarah menunjukkan bahwa OPG pelayanan kaum muda muncul di masa krisis dan telah menjadi katalisator pelayanan kaum muda di gereja. Kajian teologis menunjukkan bahwa OPG mendapatkan legitimasi secara teologis melalui kehadiran orang-orang percaya di dalam kebebasan bentuk yang diberikan PB, perspektif gereja: lokal dan universal atau visible dan invisible. Tesis ini merupakan kajian khusus terhadap pelayanan Perkantas sebagai organisasi kaum muda yang telah berkiprah lebih dari 40 tahun di Indonesia. Penulis menerapkan metode analisis kualitatif untuk mempelajari fenomena kedudukan Perkantas apakah sudah sejalan dengan natur, struktur, prinsip, dan filosofi sebagai OPG. Dalam riset ini ditemukan bahwa gereja tidak bisa disandingkan dengan OPG secara institusional melainkan fungsional. Penelahaan Perkantas dalam kedudukannya sebagai OPG dilihat berdasarkan fungsi komplementer gereja tanpa mengabaikan titik-titik yang dapat berpotensi menjadi kelemahan sekaligus kekuatan.