Abstract:
Perumpamaan sepuluh gadis (25:1-13) menekankan keharusan persiapan diri. Perumpamaan lanjutan yang sering dikenal sebagai perumpamaan talenta (25:14-30) menjelaskan lebih jauh arti persiapan diri. Persiapan diri tidak berarti diam secara pasif, tidak berbuat apa-apa. Persiapan diri berarti bekeija keras secara aktif. aktif. Perumpamaan 25:14-30 merumuskan bekerja aktif sebagai pengembangan kemampuan secara maksimal hingga mencapai bahkan melampaui batas kemampuan. Disamping dikenal sebagai perumpamaan talenta berbagai nama juga diberi terhadap perumpamaan 25:14-30. Misainya, perumpaman 'fulfilling responsibility' (Hagner, Schweizer), perumpamaan 'hidden talent' Davies-Allison), perumpamaan 'the industrious and the lazy managers' (Keener). Umumnya penafsir memberi nama perumpamaan talenta (Huck-Greeven, Jeremias, France, Blomberg, Wenham, Bruner Huitgren, Morris, Schnackenburg). Meski demikian perumpaman 25:14-30 lebih tepat disebut sebagai perumpamaan beijudul 'tiga hamba.' Hal ini didasarkan pada fokus pembacaan terarah pada karakter yang terdapat dalam narasi perumpamaan.