STT Amanat Agung Repository

Spiritualitas Kristen menurut Kolose 3:1-4

Show simple item record

dc.contributor.author Armand Barus
dc.date.accessioned 2023-03-31T03:51:13Z
dc.date.available 2023-03-31T03:51:13Z
dc.date.issued 2009
dc.description.abstract Spiritualitas' adalah kata penting pada jaman postmodern. Begitu pentingnya istilah ini, sehingga kegagalan dalam memahami spiritualitas identik dengan kurangnya pemahaman dinamika perkembangan kultural masa kini. Kata 'spiritualitas' merupakan kata yang sangat lentur: pengertiannya tergantung pada persepsi penggunanya. Karenanya, perumusan kata 'spiritualitas' menjadi sesuatu hal yang mendesak sekarang ini. Pemikiran Kristen dalam berbagai jaman memahami spiritualitas dalam konteks pengembangan 'roh' ketimbang 'akal budi.' Asosiasi manusia mengenai kata 'spiritualitas' atau 'rohani' biasanya dihubungkan dengan aspek kerohanian manusia yang sempit.1 Pengertian seperti ini membawa akibat terciptanya polarisasi roh dan akal budi. Polarisasi in juga kemudian membuat eksposisi teologis dan historis dipandang rendah dibanding dengan praksis spiritualitas. Mengapa? Karena eksposisi teologis dan historis hanya memuaskan aspek jasmani (akal budi) manusia sedang praksis spiritualitas membawa roh manusia lebih dekat kepada hal-hal yang bersifat rohani bahkan kepada Allah itu sendiri. Polarisasi yang demikian tentu tidak sehat. Dalam situasi ambiguitas mengenai pengertian kata 'spiritualitas,' perlu dikemukakan rumusan yang komprehensif: rumusan yang meniadakan polarisasi dimensi rohani dan jasmani. Dengan perkataan lain, spiritualitas harus dirumuskan dalam koridor prinsip atau esensi (being) dan praksis (doing). Apa yang dipercaya bermuara kepada apa yang dikerjakan. Dalam koridor tersebut, spiritualitas dipahami sebagai menyatunya apa yang dipercayai dan apa yang dilakukan. Apa yang dipercayai berkaitan dengan relasi antar manusia dengan Allah (teologi), dan apa yang dilakukan (etika) berkaitan dengan relasi sesama manusia (sosiologi), relasi dengan diri sendiri (psikologi) dan relasi dengan alam semesta (ekologi). Spiritualitas pada dasarnya berbicara tentang apa dan bagaimana manusia hidup. Hidup bersama Allah yang diekspresikan melalui dan di dalam hidup dengan diri sendiri, sesama manusia dan mahkluk hidup lainnya. Dalam pengertian dasar seperti ada tiga, faktor yang perlu diperhitungkan dalam perumusan spiritualitas yang komperehensif dasar hidup, tujuan hidup dan motivasi hidup. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher STT INTI en_US
dc.relation.ispartofseries Transformasi;Vol. 5 No. 1
dc.subject Spiritualitas en_US
dc.subject Kristen en_US
dc.subject Kolose en_US
dc.title Spiritualitas Kristen menurut Kolose 3:1-4 en_US
dc.type Article en_US


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Artikel Jurnal
    Artikel Jurnal karya civitas academica STT Amanat Agung (Journal articles by STTAA community)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account