dc.contributor.author | Armand Barus | |
dc.date.accessioned | 2023-03-31T04:14:20Z | |
dc.date.available | 2023-03-31T04:14:20Z | |
dc.date.issued | 2013 | |
dc.description.abstract | Liturgi membuat ibadah jadi membosankan, karena itu gereja kami tidak pakai liturgi', demikian cetus seorang pengerja gereja. Benarkah? Apa saja yang membentuk unsur-unsur liturgi yang digunakan dalam ibadah? Secara kasat mata semua ibadah pasti memuat nyanyian. Bahkan unsur yang dikenal sebagai 'praise and worship' memberi porsi relatif besar terhadap nyanyian. Apa lagi? Dalam ibadah Kristen hampir selalu berisi khotbah. Sebenamya dua unsur (khotbah dan nyanyian) ini saja pun sudah dapat dikatakan sebagai suatu liturgi ibadah. tulisan ini tidak membicarakan mengapa ibadah terasa membosankan. Apa yang dibahas dalam tulisan berikut adalah unsur-unsur yang harus ada dalam suatu liturgi ibadah. Pembahasan didasarkan pada teks Yesaya 6. | en_US |
dc.language.iso | Indonesia | en_US |
dc.publisher | STT Injili Abdi Allah | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Geneva;Vol. 1 | |
dc.subject | Liturgi | en_US |
dc.subject | Ibadah | en_US |
dc.title | Unsur-unsur Liturgi Ibadah | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Files | Size | Format | View |
---|---|---|---|
There are no files associated with this item. |