Abstract:
Kerja sebagai penentu arah kehidupan manusia dipahami sebagai manifestasi diri, pengembangan kompetensi dan pengembangan relasi. Sebagai manifestasi diri kerja menunjukkan siapa Allah kepada dunia. Pengenalan mendalam tentang Allah tercermin dalam kerja yang dilakukan setiap hari. Kerja sebagai pengembangan kompetensi berarti mengembangkan semua kemampuan yang ada hingga mencapai batas kemampuan. Memaksimalkan kemampuan diri dan apa yang dipercayakan adalah panggilan warga kerajaan surga saat menanti kedatangan Yesus yang kedua kali. Kerja adalah pengembangan relasi. Relasi majikan-pekerja dengan Yesus mendasari relasi majikan dengan pekerja dalam pekerjaan. Pekerjaan itu sendiri menjadi sarana pengembangan relasi. Kerja sebagai panggilan mengikut Yesus dilakukan dalam hubungan dengan KeTuhanan Yesus dalam seluruh hidup manusia.