dc.contributor.author | Johan Djuandy | |
dc.date.accessioned | 2023-04-03T07:40:56Z | |
dc.date.available | 2023-04-03T07:40:56Z | |
dc.date.issued | 2012-07 | |
dc.identifier.issn | 2086-7611 | |
dc.identifier.uri | https://ojs.sttaa.ac.id/index.php/JAA/article/view/104 | |
dc.description.abstract | Sudah sejak lama para ahli memperdebatkan apakah terdapat kontradiksi antara pengajaran Yakobus bahwa seseorang dibenarkan karena perbuatannya dan bukan hanya karena iman dengan pengajaran Paulus bahwa seseorang dibenarkan semata-mata oleh iman. Banyak proposal yang telah diajukan untuk mencoba mendamaikan apa yang terlihat seperti inkonsistensi ini. Salah satu solusi yang paling populer adalah teori bahwa Yakobus dan Paulus mempunyai konsep atau makna yang berbeda ketika memakai kata “pembenaran.” Tetapi analisa yang komprehensif terhadap Surat Yakobus dan penggunaan kata “pembenaran” dalam surat-surat Paulus memperlihatkan bahwa teori ini tidak mempunyai dasar yang kuat. Makalah ini menyajikan suatu tinjauan kembali terhadap isu ini dengan menganalisa konteks Yakobus 2:14-26 dan mengaitkannya dengan konteks dan tema-tema teologis penting yang terdapat dalam Surat Yakobus secara keseluruhan. Pengertian terhadap Surat Yakobus secara holistik akan memperlihatkan bahwa Yakobus sama sekali tidak berkontradiksi dengan Paulus dalam isu pembenaran ini. | en_US |
dc.language.iso | English | en_US |
dc.publisher | STT Amanat Agung | en_US |
dc.relation.ispartofseries | Jurnal Amanat Agung;Vol. 8 No. 1 | |
dc.subject | Pembenaran | en_US |
dc.subject | Keselamatan | en_US |
dc.subject | Iman | en_US |
dc.subject | Perbuatan | |
dc.title | Revisiting the So-Called "Contradiction" Between James and Paul On Justification | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Files | Size | Format | View |
---|---|---|---|
There are no files associated with this item. |