dc.contributor.author |
Andreas Himawan |
|
dc.date.accessioned |
2023-04-15T08:05:25Z |
|
dc.date.available |
2023-04-15T08:05:25Z |
|
dc.date.issued |
2021-06 |
|
dc.identifier.issn |
2086-7611 |
|
dc.identifier.uri |
https://ojs.sttaa.ac.id/index.php/JAA/article/view/394 |
|
dc.description.abstract |
Di dalam berpapasan dengan agama-agama lain, pemikir-pemikir Kristen mencoba mencari pola hubungan yang dianggap lebih kontekstual dibandingkan pola-pola yang telah terbangun sebelumnya. Salah satunya adalah upaya merekonstruksi pemikiran Kristen tentang teologi agamaagama yang bukan lagi berporos pada eklesiologis maupun kristologis, tetapi melakukan pendekatan yang lebih pneumatologis. Tulisan ini menyoroti fenomena pendekatan pneumatologis ini dengan melakukan eksplorasi terhadap dua pandangan dalam pendekatan pneumatologis terhadap agama-agama, yaitu Konsili Vatikan II dan Amos Yong. Tulisan ini akan memperlihatkan bahwa pendekatan pneumatologis seperti yang diajarkan oleh Vatikan II dan Amos Yong cenderung menafikan partikularitas Yesus Kristus. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
STT Amanat Agung |
en_US |
dc.relation.ispartofseries |
Jurnal Amanat Agung;Vol. 17 N.o 1 |
|
dc.subject |
Amos Yong |
en_US |
dc.subject |
Keselamatan |
en_US |
dc.subject |
Roh Kudus |
en_US |
dc.subject |
Teologi Agama-Agama |
en_US |
dc.subject |
Vatikan II |
en_US |
dc.title |
Roh Kudus bekerja di Agama-Agama lain? |
en_US |
dc.type |
Article |
en_US |